
Gambar : Manusia
adalah Makhluk sosial
http://sosiologika.blogspot.com/2012/12/pengertian-kelompok-sosial.html
Manusia adalah makhluk
social, makhluk yag tidak dapat hidup sendiri-sendiri, sebagai makhluk sosial, manusia akan
selalu membutuhkan manusia lainnya dalam menjalani kehidupannya. Maka dari itu manusia akan selalu memiliki naluri untuk
hidup dalam kelompok-kelompok tertentu, baik
dalam kelomok kecil maupun kelompok yang besar. Munculnya kelompok-kelompok
dari beberapa individu-individu manusia karena adanya kenyataan bahwa dalam memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya akan lebih produktif dengan berkelompok.
Terbentuknya
sebuah kelompok pada tidak terlepas dari hasrat manusa itu sendiri sebagai
makhluk social yang selalu berinteraksi antara individu yang satu denga yang
lainnya. . Hasrat tersebut bertujuan agar tercipta kekuatan bersama, mengingat
adanya kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah.Hasrat-hasrat manusia
yang memunculkan terbentuknya kelompok antara lain sebagai berikut.
- Hasrat sosial, adalah keinginan manusia untuk berinteraksi dengan individu lain
- Hasrat bergaul, adalah keinginan manusia untuk bergabung dengan orang maupun kelompok lain.
- Hasrat memberitahukan, adalah keinginan manusia untuk menyampaikan perasaannya kepada orang lain.
- Hasrat meniru, adalah keinginan manusia untuk meniru suatu gejala.
- Hasrat berjuang, adalah keinginan manusia untuk mengalahkan lawan atau berjuang untuk mempertahankan hidupnya.
- Hasrat bersatu, adalah keinginan manusia untuk bersatu dengan lainnya
- Kesamaan keturunan dan keyakinan. adalah keinginan manusia untuk selalu bergaul dengan orang lain merupakan naluri alami manusia.
Secara
Bahasa Kelompok social, dapat di artikan sebagai kumpulan atau golongan dalam
sebuah masyarakat, masyarakat yaitu sejumlah manusia dalam arti
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Kelompok
social juga bisa dipahami atau di definisikan sebagai kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Dalam
pandangan ilmu sosiologi, kelompok diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang
yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya
perasaan bersama. Banyak definisi yang di kemukakan oleh para ahli
sosiologi mengenai definisi dari kelompok social ini, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Joseph S.Roucek dan Roland L.Warren,
kelompok yang terdiri atas dua atau lebih
manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat
dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.
2. Mayor Polak, sejumlah orang yang satu sama lain memiliki
hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.
3. Wila Huky, suatu unit yang terdiri atas dua orang atau
lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
4. Robert Bierstedt , kumpulan orang yang memiliki
kesadaran bersama terhadap keanggotaannya dan saling berinteraksi.
5. Merton (Profesor Sosiologi pada Universitas
Columbia), sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
yang telah mapan. Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok,
yaitu:
Ø Memiliki pola interaksi,
Ø Pihak yang berinteraksi mendefinisikan
dirinya sebagai anggota kelompok; dan
Ø Pihak yang berinteraksi
didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.
Dalam
sebuah masyarakat bisa saja terdapatt berbagai macam kelompok social, bukan
hanya satu atau dua kelompok. Tiap kelompok memiliki ciri dan warna tersendiri
yang membedakan antara satu kelompok dengan kelompok lain.Antara satu kelompok
dengan kelompok lainnya tidak dapat
dipahami dengan hanaya melihat perbedaan kualitas dan ciri anggotanya saja, akan
tetapi dipahami melalui struktur yang ada di dalamnya sebagai suatu sistem yang
utuh. Anggota-anggota sebuah kelompok harus tunduk dan taat terhadap berbagai
norma atau kaidah yang berlaku pada kelompoknya, karena mereka mencerminkan
kepentingan kelompoknya.
Sebuah
kelompok masyarakat ada yang berstruktur,
ada pula yang tidak berstruktur, sekelopok
anak-anak atau remaja yang berkumpul di tepi jalanan adalah contoh kelompok
yang tidak memiliki struktur, kelopok seperti ini disebut sebagai
kolektivitas,. Sebuah kelompok dikatakan
berstruktur apabila kelompok tersebut emiliki syarat-syarat tertentu, beberapa
syarat suatu kelompok dikatakan berstruktur yaitu :
- memiliki peranan-peranan sosial yang menjadi aspek dinamis dari struktur,
- adanya sistem dari situs-situs para anggotanya, seperti adanya susunan pengurus,
- berlakunya nilai dan norma-norma untuk mempertahankan kehidupan kelompoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar