Rabu, 13 Maret 2013

Cara Mengukur Keliling Bumi

 Cara Mengukur Keliling Bumi

Sumber : www.adlerplanetarium.org

Kita semua hidup di atas permukaan bumi, dan kalian tentunya sudah tahu kalau bumi kita bulat dan memiliki ukuran yang sangat luas, meiliki garis tengah 12.756 km . Jika garis tengahnya 12.756 km, berapakah keliling bumi kita?
Mengukur keliling bumi telah dilakukan oleh ilmuan zaman dulu yang penasara mengenai berapa besar bumi ini, orang yang pertama terdorong melakukan percobaan pengukuran keliling bumi adalah Erathostenes, ilmuwan Mesir,yang hidup sekitar 270 tahun sebelum masehi  Eratosthenes juga memahami bahwa bumi tidaklah datar, melainkan bulat, jika bumi datar menurut dia bayangan akan lenyap di seluruh dunia pada tanggal 21 Juni.   
Pada suatu hari ia mengamati, bahwa pada tanggal 21 Juni, matahari tegak lurus diatas syene, hal ini dibuktikan dengan semua sumur di Siena (sekarang disebut Aswan, sebuah tempat di tepi sungai Nila) memantulkan cahaya matahari pada permukaan airnya sehingga dapat dilihat sampai ke dasarnya, tidak ada bagian yang gelap.  
Pada saat yang sama pula matahari ia mengamati tugu-tugu di  Alexandria, suatu kota di utara Syene. Ttugu-tugu di Alexandria, ternyata  membentuk bayangan, yang berarti matahari tidak tegak lurus di atas kepala.  Dari dua pengamatan ini, membuat Erathostenes yakin bahwa bumi berbentuk bulat. tidak berbentuk datar seperti meja.
Dari kedua pengamatan tersebut pula kemudian dia melakukan percobaan mengukur keliling bumi  Yang pertama-tama dia lakukan adalah  mengukur sudut bayangan tugu di Alexandria dan mengukur jarak Syene-Alexandria.  Dengan pemahaman geometri dan matematikanya, Erathostenes kemudian menghitung keliling bumi.  
Sudut bayangan tugu yang terbentuk di Alexandria, yang ia peroleh sebesar 7,20 derajat (kira-kira 1/50 dari sudut seluruh permukaan bumi (360 derajat). Sudut permukaan bumi 3600 diperoleh dari sudut lingkaran, karena bumi bulat, maka kelilingnya berbentuk lingkaran dan sudut lingkaran adalah 360 derajat. Sedangkan jarak antara Syene dan Alexandria adalah 5000 stadia, satu stadia kira-kira sama dengan 185 m ( 5000 stadia = sekitar 925.000 meter = 925 km ). Stadia adalah satuan panjang yang biasa digunakan oleh orang yunani kuno.  
http://tiburski.de/cybernautenshop/virtuelle_schule/Strahlensatz/eratosthenes1.gif

Jadi jarak  antara kota Syene dan Alexandria (7,5 derajat) adalah kira-kira 1/50 dari keliling bumi. Kalau jarak kedua kota itu 925.000m, maka 925.000 x 50 = 46.250.000m = 46,250 km.Persamaan yang  digunakan erathostenes  adalah sebaagai berikut :

Keliling Bumi = 50 x Jarak Syene_Alexandria = 50 x 5000 stadia = 250.000 stadia = 46.250 km (250.000 x 0,185).

Hasil tersebut hanya meleset sekitar 15% dari perhitungan modern, yang menunjukkan ukuran bumi dengan garis tengahnya 12.756 km, dengan rumus keliling lingkaran berkisar 40.026, 92 km.  Namun demikian, apa yang telah dilakukan Erathostenes merupakan penemuan yang spektakuler untuk masa itu, mengingat peralatan yang dipakainya sangat sederhana, dan dilakukan 2.200 tahun yang lalu.

Tidak ada komentar: